Senangnya bisa bertransformasi, tentu untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Senangnya bisa melihat bahwa semakin banyak Muslimah yang sadar akan kewajibannya untuk menutup aurat, walau belum sempurna, aku sadar semua membutuhkan proses. Seperti proses yang akan terus aku jalani hingga waktunya telah tiba nanti. Berusaha tidak hanya terlihat berubah secara tampilan fisik, namun juga untuk melewati tantangan tersulit, yakni mentransformasikan apa yang ada di dalam diri. Sejauh apa kamu bisa menyeimbangkan antara aqhlak dan tentu penampilan.
Senangnya bisa melihat semakin banyak teman-teman yang telah berhasil menyempurnakan separuh agamanya. Terlepas bagaimana proses mereka menjemputnya, itu sudah menjadi pilihan mereka. Namun yang pasti, aku sangat mengapresiasi mereka yang berhasil mengalahkan syahwatnya dengan tujuan menjaga diri satu sama lain. Karena menjaga fitrah tidaklah mudah dan hanya pribadi-pribadi hebatlah yang mampu melewatinya dengan baik.
Lebih mengagumkannya lagi, dua orang dari teman dekatku in shaa Allah akan segera menjemput separuh agamanya dengan cara yang diridhoi oleh Allah Swt. Aku paham akan lebih baik jika kabar ini disampaikan ketika memang sudah mendekati hari H. Namun dapat menjadi teman pertama yang mengetahui hal ini dibanding teman-teman yang lain membuatku bisa bersyukur lebih cepat dan yakin bahwa kalian adalah wanita sangat yang luar biasa. Jagalah terus proses ini teman, sampai waktunya tiba nanti.
Walaupun banyak pihak dan media yang berperan dalam membentuk pola pikir bahwa pacaran adalah hal yang wajar, seperti Awkarin yang sedang menjadi perbincangan dengan stylenya yang gaul, tapi sebenarnya terlihat seperti remaja bingung oleh sebagian orang lain,
Di lain sisi, masih ada para remaja muda berprestasi yang sedang berusaha berjuang di jalan Allah Swt., jalan yang diberkahi oleh-Nya. Seperti Wirda yang tetap terlihat asik dan gaul dengan ketaatannya yang di atas rata-rata, atau bahkan Alvin Faiz yang telah menjadi Imam di usia 17 tahun bagi Istrinya yang seorang Muallaf. Yup kalian adalah segelintir contoh dari banyaknya jiwa-jiwa muda yang sangat menginspirasi masyarakat muslim akan 'rasa asing'nya dengan Agamanya sendiri, atau bahkan menginspirasi para pemeluk agama lain untuk lebih kritis akan makna hidupnya.
Lalu, kamu.
Sampai kapan mau terus begini?
Berusaha untuk membangun dinding ketika lingkungan mengajakmu untuk menjadi pribadi yang lebih disayang oleh Allah Swt.
Sampai kapan terus mengiyakan bahwa menjadi pusat perhatian dari pandangan laki-laki bukan mahrammu adalah hal yang lebih menyenangkan daripada menutup aurat dengan baik. Karena ketika kamu berani mulai untuk berubah, kamu akan menyadari bahwa hal ini akan membuatmu lebih tenang dari sebelumnya. Namun, sayang.. sampai saat ini kamu belum berani mencoba. Terjebak diantara keinginan yang tidak jelas tapi juga ketidaktenangan ketika melihat saudara-saudaramu semakin jauh menaiki anak tangga demi menjadi Muslimah yang lebih baik.
Begitu pula dengan kalian.
Sampai kapan mau terus begini?
Menutup pintu bagi Laki-laki yang lebih taat akan Allah Swt. demi menjaga hubungan yang sebenarnya dilarang oleh-Nya. Apakah kamu melihat masa depan yang cerah bersamanya dengan cara seperti ini? Kita tidak sedang berbicara tentang materi. Tapi kita sedang berusaha membentuk persepsi yang sama, bahwa kehidupan dunia yang singkat ini bukanlah tujuanmu yang sebenarnya. Namun, Jannah-lah yang seharusnya menjadi titik akhir dan pertemuan kita kembali nanti.
Apakah kamu bisa mencapainya dengan cara aktivitasmu zinamu yang seperti ini? Cukup hati kecilmu yang tahu jawabannya.
Mau sampai kapan?
Mau sampai kapan?
Mau sampai kapan selalu merasa tidak siap untuk berubah?
Mau sampai kapan selalu merasa tidak yakin untuk menjadi pribadi yang lebih baik?
Mau sampai kapan terus tertinggal oleh para Muslimah lain yang telah berhasil berubah?
Mau sampai kapan terus diselimuti oleh hawa nafsu syaitan?
Mau sampai kapan teman-temanku?
Kau tahu? Mungkin ketika kamu membaca tulisan ini, ini adalah salah satu bentuk peringatan yang Allah Swt. berikan melalui diriku untukmu.
Terlebih untuk kamu orang-orang terdekatku.
Keluarga, Sahabat, Teman, Adik.
Kapan kalian akan berani bertransformasi?