Tuesday, July 7, 2015

Sepenggal cerita buku biru

Dia yang telah membukakanku pintu gerbang agar aku bisa lebih dekat dengan Allah Swt.

Dia yang menceritakanku banyak hal, membuat pikiranku lebih terbuka dan bertambah perspektif baru di dalamnya.

Tetapi dia jugalah alasan kenapa diri ini merasa gelisah. Gelisah karna ada sesuatu yang salah.

Niat yang sudah tidak bersih lagi.. Hati yang sudah tidak tulus lagi untuk belajar..

Kita yang saling menghambat satu sama lain untuk menjemput ridho Allah.
Karna yang aku percaya, kita pasti akan kecewa jika mengharapkan sesuatu selain kepada Allah..

Mungkin kemarin aku belum siap untuk kehilangan. Sekarang aku sudah..

Inshaa Allah rasa kehilangan ini akan menjadi bibit dan akan menjadi kebahagiaan seutuhnya jika memang kita kembali.

Biarkan aku memantaskan diri, bagi dia siapapun yang akan bertemu denganku di pintu gerbang lain nanti..

Copasan

Malam ini, aku sedang memikirkan apa itu kebahagiaan
Kau tahu siapa yang pertama kali muncul dibenakku?
Kau..

Hadirmu ajarkan ku banyak sesuatu perihal kehidupan
Kesederhanaanmu, kesabaranmu, kerendahan hatimu
Sanggup membuatku jatuh hati..

Beberapa hal untukmu yang aku suka;
Aku suka merayumu dengan doa
Aku suka memelukmu erat dalam doa
Aku suka memanjakanmu dalam doa
Aku suka menjagamu dalam doa

Maaf jika doa-doaku belum indah..
Maaf jika cintaku belum tumbuh sempurna..
Maaf jika kasih sayangku masih belum cukup..

Tapi percayalah..
Allah tahu, jika di dalam doa dan sujudku aku memintamu
Dalam tabah rindu, aku begitu ingin berdamai sesegera mungkin dengan waktu
Aku ingin meniadakan apapun yang mengganggu
Termasuk jarak

Apakah kau tahu?
Aku begitu menyukai waktu dimana kita dipertemukan
Aku begitu menyukai waktu dimana kita saling mencintai
Aku begitu menyukai waktu dimana kita saling menggenggam
Aku begitu menyukai waktu dimana kita saling takut kehilangan

Mungkin saat ini mencintaimu dalam doa dan diam adalah cara terbaik
Biarkan kita menang, benar-benar
Untukmu, untuk kita, aku ingin menang telak
Meski terlebih dahulu harus melawan waktu dan jarak

Aku mencintaimu..
Jatuh cinta denganmu, melengkapi kebahagiannku
Hidup bersamamu melengkapi keseluruhanku
Tetaplah denganku, di kehidupan yang bagaimanapun

Tanpamu, mungkin aku akan baik-baik saja..
Tetapi percayalah, aku tidak suka dengan apapun yang tanpamu..

Sumber: @tausiyahku

Analogi

Aku ingin berpijak seperti pohon.
Memiliki akar yang kuat sehingga tidak akan goyah jika mendapat terpaan angin.
Pohon yang akan tetap kokoh pada tempatnya jika ada pohon lain yang mempengaruhinya.
Mungkin sekarang aku hanyalah sebuah tunas kecil yang baru mengatahui kemana ia harus tumbuh.
Tapi aku harap tunas ini dapat terus tumbuh..
Kuat menghadapi semua angin kencang, gangguan2 dari makhluk hidup, dan hal2 lain yang dapat mengancam perkembangannya..
Sehingga suatu hari nanti, tunas kecil ini akan berubah menjadi sebuah pohon besar..
Pohon besar yang rindang, lebat dan tentu berbuah banyak..
Yang dapat memberikan manfaat bagi makhluk hidup di sekitarnya..