Monday, October 24, 2016

Gatot

Kata ini umum kita jumpai di era 2000an ketika seseorang merasakan kegagalan yang berarti, atau mungkin sangat berdampak bagi dirinya. Harus diakui, situasi ini bisa dialami oleh siapun termasuk mereka yang sudah berusaha sekuat mungkin untuk menghindarinya.

You can’t decide, because it’s already written in Lauhul Mahfudz. You just have some opportunities to try, to avoid something you scare with.

Yup, Radita merasa gagal untuk mempertahankan bentengnya. Bangunan tinggi yang telah ia dirikan dan sudah berhasil melindunginya selama beberapa bulan terakhir dari sosok-sosok asing yang ingin memasuki benteng tersebut. Mulai dari anak panah hingga cannon tidak ada yang berhasil menembusnya. Walaupun retakan-retakan kerap muncul di beberapa sisi, Radita segera berusaha memperbaikinya secepat mungkin agar benteng tersebut kembali kokoh dan kuat.

Sosok-sosok asing itu.. ada yang masih berdiri di depan pintu gerbang dan menunggunya terbuka, selain karena ia tak punya kuncinya, senjatanyapun telah habis untuk kembali menyerang;  adapula yang pergi karna marah akan kuatnya benteng yang telah ia coba lewati dengan hal-hal religi pada senjatanya; dan ada juga yang masih berusaha menyerang dengan senjata-senjata kecilnya yang masih tersisa.

Namun di waktu yang sama, benteng yang Radita anggap cukup ampuh untuk menjaganya, runtuh dalam hitungan detik.

Ternyata benteng yang selama ini Ia anggap kuat, sangatlah rapuh kenyataannya. Hancur hanya karena sebuah ketapel, ketapel yang melesatkankan sebuah kunci pintu gerbang benteng yang telah Radita buang jauh entah dimana.

Sosok itu tidak membuka gerbangnya, tapi ia melemparkan kuncinya. Hal ini membuatnya terkejut dan berlari keluar untuk mencari sosok tersebut melewati pintu gerbang yang ia buka dengan kunci tadi.

Namun, ia tidak menemukan sosok sang pelempar kunci. Hal ini membuatnya sedih, karna kejadian yang tidak ia prediksikan sebelumnya tanpa sadar telah membuatnya lalai untuk membiarkan bentengnya terbuka dan akhirnya hancur di tangannya sendiri.

Itu artinya, Radita harus kembali membangun bentengnya dari awal.

Benteng yang lebih kuat.

Benteng yang lebih kokoh.

Saturday, October 8, 2016

Diskusi Singkat

     Pasca lulus kuliah, nampaknya moment Walimah (nikahan) relasi kampus akan jadi kesempatan utama buat kumpul bareng temen-temen setelah perjuangan nentuin tanggal arisan yang tak kunjung jadi. Selain itu, sesibuk apapun, mau gak mau pasti akan tetep disempetin hadir untuk merayakan salah satu moment terpenting dalam hidup seseorang. Barakallah lakuma wa baraka alaikuma wa jamaah baina kuma fii khair..
     Hari ini pun, Alhamdulillah satu lagi anggota kelas psikologi A telah dilancarkan prosesnya untuk menjemput sang jodoh (menjemput apa dijemput ya? ;D). Berkumpulah kembali beberapa anggota kelas dan tentu 4 anggota geng kampus yang alhamdulillah rejeki buat kumpul, ngobrol, diskusi hingga berbisnis.
     Secara gak langsung, salah satu anggota geng ada yang mendadak dikepoin diwawancarain sama geng sebelah terkait agenda walimahnya bulan depan, apa introgasi ya mungkin bahasa yang lebih tepat :v
     Yup! Karena selama ini beliau tidak dikenal 'dekat' atau 'pacaran' dengan seorang cowo, so that's why banyak temen-temen yang jadi kepo gimana proses beliau bisa ketemu dengan calon Imamnya. Munculah pertanyaan-pertanyaan, diikuti dengan jawaban beliau yang cukup banyak mendapat interupsi dari temen-temen geng sebelah. Kitamah observasi aja sambil dengerin karna udah diceritain duluan dari beberapa bulan sebelumnya.
     Tapi ternyata ada perkembangan cerita yang terjadi dan berhasil jadi bahan belajar juga buat diri sendiri terkait kegiatan 'pasca khitbah'. Hati.. perasaan.. sekuat dan selurus apapun tetep aja setan bakalan menggoda! 
     Salah satu temen nanya gimana komunikasinya sama calon, beliaupun menjawab "Ya seperlunya, terkait persiapan acara nikah. Tapi sekarang wa-nya udah dibikin grup, gak personal lagi. Soalnya gimana ya, menurut dia udah gak bener gitu, melenceng. Udah terlalu akrab. Jadinya dibikin grup dan ada yang nemenin satu orang (sepupunya kalo gak salah). Dibikin peraturan juga, gak boleh pake emote dan jawabnya biasa aja, datar."

Dalem hati sendiri: "Oh.. gitu.. gak boleh pake emote dan harus datar.."

"Iya soalnya kalo pake emote tuh bikin ada 'perasaan-perasaan' gitu kan?" balasnya.

Baiklah.. dan kemudian merenung dan berusaha memahami.

     Selesai acara, aku diajak ikut nyobain tempat makan enak dan murah sama beliau, adik dan sepupunya di Fish Streat Bintaro. Udah makan, makan lagi, hahhaha.. 
Disinilah diskusi singkat berlangsung..
Tanpa introduction, akupun bertanya.
(sebut saja namanya Putri karna dia seorang wanita).
"Put, Alhamdulillah putri kan calonnya lurus nih, paham gimana harusnya 'bersikap', jadi dibikin kondisi kayak tadi yang di grup WA untuk menghindari hal-hal yang gak seharusnya.
Nah terus gimana kalo posisinya, aku pribadi juga belom terlalu kuat dan ada godaan dari pihak-pihak luar."

Dan putri pun bertanya "Kamu seneng gak ta dapet chat dari dia?"

Aku : (terdiam, nunduk dan berpikir selama beberapa detik) "Seneng put..."

Putri : "Nah itu yang gak boleh".

Singkat, padat dan jelas.

Tanpa penjelasan kasus yang panjang dan juga jawaban yang bertele-tele. 
Begitulah sahabat, jauh dari kesan basa basi dan just make it simple untuk memberikan solusi.
Begitu juga dengan hati yang mudah baper ketika ada lirikan chat dari lawan jenis.
Otak memberikan instruksi untuk berkomunikasi dalam konteks pertemanan ataupun 'dakwah', tapi hati terlampau nyaman dan membenarkan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan.

Kamu bisa radita!
Tanpa emote, datar. Sip.

Sunday, August 7, 2016

Transformasi

Senangnya bisa bertransformasi, tentu untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Senangnya bisa melihat bahwa semakin banyak Muslimah yang sadar akan kewajibannya untuk menutup aurat, walau belum sempurna, aku sadar semua membutuhkan proses. Seperti proses yang akan terus aku jalani hingga waktunya telah tiba nanti. Berusaha tidak hanya terlihat berubah secara tampilan fisik, namun juga untuk melewati tantangan tersulit, yakni mentransformasikan apa yang ada di dalam diri. Sejauh apa kamu bisa menyeimbangkan antara aqhlak dan tentu penampilan.

Senangnya bisa melihat semakin banyak teman-teman yang telah berhasil menyempurnakan separuh agamanya. Terlepas bagaimana proses mereka menjemputnya, itu sudah menjadi pilihan mereka. Namun yang pasti, aku sangat mengapresiasi mereka yang berhasil mengalahkan syahwatnya dengan tujuan menjaga diri satu sama lain. Karena menjaga fitrah tidaklah mudah dan hanya pribadi-pribadi hebatlah yang mampu melewatinya dengan baik.

Lebih mengagumkannya lagi, dua orang dari teman dekatku in shaa Allah akan segera menjemput separuh agamanya dengan cara yang diridhoi oleh Allah Swt. Aku paham akan lebih baik jika kabar ini disampaikan ketika memang sudah mendekati hari H. Namun dapat menjadi teman pertama yang mengetahui hal ini dibanding teman-teman yang lain membuatku bisa bersyukur lebih cepat dan yakin bahwa kalian adalah wanita sangat yang luar biasa. Jagalah terus proses ini teman, sampai waktunya tiba nanti.

Walaupun banyak pihak dan media yang berperan dalam membentuk pola pikir bahwa pacaran adalah hal yang wajar, seperti Awkarin yang sedang menjadi perbincangan dengan stylenya yang gaul, tapi sebenarnya terlihat seperti remaja bingung oleh sebagian orang lain,

Di lain sisi, masih ada para remaja muda berprestasi yang sedang berusaha berjuang di jalan Allah Swt., jalan yang diberkahi oleh-Nya. Seperti Wirda yang tetap terlihat asik dan gaul dengan ketaatannya yang di atas rata-rata, atau bahkan Alvin Faiz yang telah menjadi Imam di usia 17 tahun bagi Istrinya yang seorang Muallaf. Yup kalian adalah segelintir contoh dari banyaknya jiwa-jiwa muda yang sangat menginspirasi masyarakat muslim akan 'rasa asing'nya dengan Agamanya sendiri, atau bahkan menginspirasi para pemeluk agama lain untuk lebih kritis akan makna hidupnya.

Lalu, kamu.
Sampai kapan mau terus begini?
Berusaha untuk membangun dinding ketika lingkungan mengajakmu untuk menjadi pribadi yang lebih disayang oleh Allah Swt.

Sampai kapan terus mengiyakan bahwa menjadi pusat perhatian dari pandangan laki-laki bukan mahrammu adalah hal yang lebih menyenangkan daripada menutup aurat dengan baik. Karena ketika kamu berani mulai untuk berubah, kamu akan menyadari bahwa hal ini akan membuatmu lebih tenang dari sebelumnya. Namun, sayang.. sampai saat ini kamu belum berani mencoba. Terjebak diantara keinginan yang tidak jelas tapi juga ketidaktenangan ketika melihat saudara-saudaramu semakin jauh menaiki anak tangga demi menjadi Muslimah yang lebih baik.

Begitu pula dengan kalian.
Sampai kapan mau terus begini?

Menutup pintu bagi Laki-laki yang lebih taat akan Allah Swt. demi menjaga hubungan yang sebenarnya dilarang oleh-Nya. Apakah kamu melihat masa depan yang cerah bersamanya dengan cara seperti ini? Kita tidak sedang berbicara tentang materi. Tapi kita sedang berusaha membentuk persepsi yang sama, bahwa kehidupan dunia yang singkat ini bukanlah tujuanmu yang sebenarnya. Namun, Jannah-lah yang seharusnya menjadi titik akhir dan pertemuan kita kembali nanti.

Apakah kamu bisa mencapainya dengan cara aktivitasmu zinamu yang seperti ini? Cukup hati kecilmu yang tahu jawabannya.

Mau sampai kapan?
Mau sampai kapan?

Mau sampai kapan selalu merasa tidak siap untuk berubah?
Mau sampai kapan selalu merasa tidak yakin untuk menjadi pribadi yang lebih baik?

Mau sampai kapan terus tertinggal oleh para Muslimah lain yang telah berhasil berubah?
Mau sampai kapan terus diselimuti oleh hawa nafsu syaitan?
Mau sampai kapan teman-temanku?

Kau tahu? Mungkin ketika kamu membaca tulisan ini, ini adalah salah satu bentuk peringatan yang Allah Swt. berikan melalui diriku untukmu.
Terlebih untuk kamu orang-orang terdekatku.
Keluarga, Sahabat, Teman, Adik.

Kapan kalian akan berani bertransformasi?

Tuesday, July 5, 2016

Rantau Adventure 7: Kuliner Wajib Kampung Inggris

Bukan Radita namanya kalo dateng ke tempat baru tapi gak bergerilya nyobain makanan-makanan enak disana hohoho. Setelah 5 bulan stay di Kampung Inggris (Pare-Kediri), finally I found some recommended food stalls that you have to try immediately! By the way, i prefer to make a rank based on my personal experiences in order to choose which one is the best. Here they are our top 10 :
(Note: karena gak ada foto tempat makannya jadi aku coba bikin map lokasi mereka aja ya biar lebih gampang nemunya)

10. Pecel Arimbi
Beliau, Ibu yang nge-lead warung pecel di Jalan Anggrek ini adalah sosok yang akan memanggil kamu, sang pembeli dengan panggilan “wong ayu/ cah bagus”. Banyak English Survivors yang mampir kesini di waktu sarapan mulai dari jam 6 pagi sampai sekitar jam 10. Awalnya sempet salah paham waktu pesen makan disini, maklum beda bahasa haha. Waktu itu aku pesen pecel (tanpa nasi), tapi malah dikasih pakai nasi. Jadi ternyata kalo pesen pecel aja itu bilangnya pecelan dan kalo pake nasi ya bilangnya nasi pecel atau pecel.
Variasi lauk disini ada banyaak banget mulai dari telor sampe ayam, ada juga lontong sayur/ opor dan gado-gado. Soal harga, don’t be worry.. pecelan adalah menu yang paling murah (4.000) dan nasi beserta ayam gak nyampe 10 ribu kok, sekitar 7.000-8.000 (maklum gak pernah beli nasi ayam pagi-pagi -.-).
Overall:
Taste JJJ
Price JJJJ
Service JJJJ

9.Soto Lamongan Kilisuci
Nah.. ini dia soto lamongan yang patut untuk diperhitungkan. Letaknya pas di depan taman Kilisuci Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa (depan plang tulisan). Entah emang di Jakarta gak ada atau emang kurang bergaul sama warung-warung soto selama 22 tahun belakangan, baru disini ketemu soto yang nyedian bubuk koya di tiap mejanya (alias bisa nambah sampe mabok).
Lumayan bikin nagih karena porsinya lumayan banyak dan ayamnya gede-gede. Dibikininnya cepet banget, cuma sekitar nunggu 3 menitan dan dia akan sampai di meja kamu dengan menggoda hahaha. Soal harga, waktu pertama kali kesini (Maret 2016) harganya masih 10.000. Tapi terakhir kesini pas lagi buka puasa, harganya naik jadi 12.000. Buat anak rantau macam saya mah sekali makan 12.000 lumayan juga :v
Overall:
Taste JJJ
Price JJJ
Service JJJJJ 

8. Bu Tin
Disini menunya ada banyak! Mulai dari ayam bakar/ goreng, soto, telor, rawon dan kawan-kawannya. Hargapun gausah ditanya, tentunya muraaah. Ayam bakar 8 ribu dan menu lainnya gak jauh dari range 6.000-10.000. Oiya, ayam bakar disini termasuk lumayan gede kalo dibanding sama food stalls lain yang provide menu ayam.
Salah satu point penting ketika makan, sambel. Nah Bu Tin ini termasuk sosok yang berhasil menciptakan sambel dengan rasa yang mantep. Jadi gak akan nolak kalo diajak temen-temen makan disini lagi. Lokasi: Jalan pancawarna.
Overall:
Taste JJJJ
Price JJJJ
Service JJJJJ

7. Two in One (2 in 1)
Nyeseeeel baru sekali kesini.. karena nemunya pas minggu-minggu terakhir stay di Pare. Sekalinya mau kesini lagi si Bapak udah tutup, mungkin udah mudik duluan. Menurut aku, selama 5 bulan ngubek-ngubek Pare buat nyari sambel yang paling enak.. yes, my heart 100% fall for you. Especially buat sambel tomatnya.
Disini ada 4 macam sambel (terasi, tomat, bawang, satu lagi lupa) dan aku baru nyobain terasi dan tomat. Kata temen yang ngerekomendasin tempat ini, sambel bawangnya lebih enak dari ketiga kawannya. By the way, disini menunya beragam dan ayam gorengnya 8 ribu dengan ukurannya yang lumayan, mirip-mirip sama Bu Tin. 2 in 1 ini lokasinya di pertigaan depan kali yang mau ke arah tansu.
Overall:
Taste JJJJJ
Price JJJJ
Service JJJJJ

6. Nasi Goreng Kambing
Lokasinya ada di ujuuuuuuuuung banget Jalan Brawijaya di pertigaan sebelah rental PS. Bukanya setiap magrib sampe malem dan menurut aku ini adalah nasi goreng paling enak setelah muter-muterin Kampung Inggris. Soalnya beberapa ada yang rada tasteless waktu nyoba-nyoba di dua minggu pertama stay disini. Si Bapak punya list menu di gerobaknya dengan range mulai dari 9.000 (ayam telor) dan 13.000 (kambing). Porsinya luar biasaaah.. banyaak! Sesuai sama harganya. Buat perut-perut macam saya ya sabi lah kemari biar gak jajan lagi abis makan hahaha.
Overall:
Taste JJJJJ
Price JJJJ
Service JJJJ

5. Mie Djoedes
Ini diaa salah satu tempat favorite karena enak juga buat ditongkrongin kalo malem minggu tanpa harus mengeluarkan uang berlebih. Menu andalannya adalah Mie dengan level 1 dari yang gak pedes sama sekali sampe level 6 yang dijamin bakalan bikin keringetan.
Dekorasi tempat yang mirip-mirip cafe di Jakarta awalnya bikin aku agak segen masuk karna udah berasumsi harga makananya pasti mahal. Tapi ternyata, cukup 6.000 buat setiap piringnya dan gak menutup kemungkinan buat bikin kamu pesen piring selanjutnya. Lokasinya sederetan sama taman Kilisuci (Jln. Pahlawan Kusuma Bangsa) dan akan selalu penuh ketika kamu kesini waktu malem minggu. In addition, waktu kesini untuk terakhir kalinya sebelum pulang kemarin.. harganya naik jadi 6.500/porsi.
Overall:
Taste JJJJJ
Price JJJJJ
Service JJJJJ

4. Ketan Susu (Tansu)
Naaah ini dia food stall paling fenomenal di Kampung Inggris, Tansu alias Ketan Susu! Enaaaaaaaaaaak dan lokasinya di pinggir sawah Jln. Pancawarna karena pemandangannya luar biasa buat aku anak Jakarta yang jarang jarang jarang banget liat sawah. Betah disini berlama-lama, terlebih karena tansunya enak dan murah (3.000/porsi). Waktu pertama kali kesini, terkesan gara-gara saking enaknya dan niat mau makan tiga porsi. Tapi ternyata makan satu aja udah kenyang dan niatpun diurungkan..
Overall:
Taste JJJJJ
Price JJJJJ
Service JJJJJ

3. Bu Maryam
Masih gak kebayang sebenernya.. dengan 7.000 kita bisa loh makan sekali aja dalam sehari kalo kesini, pake ayam pula. Karena disini kamu all you can eat nasi, ayamnya gede bangeeeet (pake banget) pokoknya ayam terGEDE yang pernah aku temuin di Pare! Sambelnyapun baru akan diulek di depan mata kamu abis kamu pilih lauk buat digorengin. Sambelnya enak juga, terenak kedua setelah 2 in 1.
Selain ayam, disini juga ada lele dan ati ampela. Banyak temen-temen (terutama pria) yang langganan di Bu Maryam setiap hari karena harganya murah dan porsinya yang banyak. Oiya, disini bukanya dua periode setiap hari (pagi & sore) dan biasanya suka pada pesen duluan gitu (dateng/sms) karena cepet banget habis. Dari depan Bu Maryam ini gak mirip warung makan tapi kayak rumah biasa (Jalan Sakura), tapi tenang.. ada spanduknya kok jadi masih bisa kedetect.
Overall:
Taste JJJJJ
Price JJJJJ
Service JJJJJ

2. Nasi Padang Murah Meriah
Makanan kesukaaan!! Speechless sebenernya waktu nyampe di Kampung Inggris Februari kemarin dan ternyata disini ada yang jualan nasi padang. Awal-awal aku lebih sering makan Padang di Warung Sumatera (Jalan Brawijaya) karena cuma disana yang nasi padangnya gak tasteless menurut aku. Terlebih kuah, sambel, sayur, lauk bisa ambil sendiri. LUAR BIASAAAAA!! Mana ada macam begini di Jakarta. Untuk rendang, harganya 14.000 sama kayak di Warung Padang langgganan deket rumah.
Unfortunately, ada saingan Warung Padang baru dengan nama Nasi Padang Murah Meriah dan yang aku tau mereka punya tiga cabang. Satu di Brawijaya (sederetan Warung Sumatera), kedua di deket 2 in 1 dan terakhir di Jalan Raya deket Tansu.
Nah aku paling rekomendasiin yang deket 2 in 1 karena nasinya bisa ambil sendiri , beda sama di Brawijaya yang masih diambilin. Jadi buat yang perut-perut karet bisa bebas mau bangun gedung nasi berapa tingkat :v
Point plusnya adalah.. disini lebih murah (rendang 10.000) dan sambelnya lebih enak dibanding Warung Sumatera karena sambelnya diulek bukan diblender. Sambel is everything.. tapi kalo kuah, juara tetep Warung Sumatera.
Overall:
Taste JJJJJJJJ
Price JJJJJ
Service JJJJJ
   
1. Dapur Jawa
Ini dia the most recommended food stall that should be visit! Ketemu Dapur Jawa itu.. rasanya kayak surga setelah beberapa minggu gak pernah dapet makanan greget di awal-awal masa stay disini. Salut sama bumbu-bumbunya yang luar biasa tasty dan rasanya lebih enak dari beberapa resto terkenal yang pernah aku cobain di Jakarta.
Lokasinya ada di pusat peradaban Kampung Inggris alias Jalan Brawijaya (depan Warung Sumatera). Ada banyak variasi menu mulai dari 6.000 sampai puluhan ribu untuk menu khusus kayak kepiting. Tapi yang wajib dicoba disini adalah Kari ayam, krengsengan, ayam masak merah, urap dan es teh tarik! Yup, tempat ini berhasil jadi mood booster aku selain nasi padang ketika tugas lagi bejibun. Terutama perpaduan antara kari ayam dan es teh tariknya J
Overall:
Taste JJJJJJJJJJ
Price JJJJJ
Service JJJJJ


Additional Info:
Selain TOP 10 diatas, ada beberapa warung prasmanan rekomen juga yang bisa dikunjungi:
1. Warung Sebrang Masjid deket TEST (Jln. Brawijaya)
2. An-Nur (pertigaan arah tansu - Jln. Glagah)
3. Wakapo (pertigaan Jln. Anyelir)
4. Sakinah (Jln. Brawijaya deket pertigaan mau ke Jln. Anggrek)

Thursday, June 9, 2016

Rantau Adventure #6 : Moved

Kalo ada yang ngikutin cerita-cerita selama di pare dari blog ini, pasti ngeh kalo dari awal aku gak pernah nyebutin nama lembaga tempat aku belajar. Yes, this is the primary reason. Aku gak mau menurukan kredibilitas suatu hal (dalam hal ini lembaga les) yang dikhawatirkan selama proses belajar akan ada hal-hal yang bikin aku gak sreg dan akhirnya ngasih kesan kurang baik di akhir.

Melenceng dari target awal, cukup tiga bulan stay di pare abis itu langsung ambil real test dan kejar mimpi-mimpi yang lain. Sesuai dengan apa yang dipromosikan oleh iklan dari lembaga, band 6.5 di bulan ketiga. Tapi kenyataannya.. dengan level kemampuan aku di bulan ketiga, ternyata masih cukup jauh buat raih band minimal 6.5 di test IELTS. Setelah coba diskusi dengan teman-teman, yang aku pahami adalah gaya belajar aku gak pas dengan metode belajar lembaga pertama, begitu pula dengan beberapa teman yang lain. Oleh karena itu, sejak bulan kedua.. mulai muncul niatan buat lanjut belajar lagi di lembaga lain abis yang disini kelar. Walaupun awalnya masih optimis buat memaksimalkan effort sebisa mungkin biar gak usah nambah, pasti bisaa! Tapi ternyata, hasil gak bisa bohong.

Masuk bulan ketiga, akhirnya aku coba survey ke lembaga-lembaga lain yang memfasilitasi para IELTS catchers untuk menjemput ilmu dan nanya-nanya komentar mereka yang udah pernah belajar disana. Tiga nama lembaga akhirnya aku pegang dan menurut aku mereka punya sistem dan kapasitas yang mumpuni buat encourage kebutuhan murid-muridnya. Setelah diskusi sama orangtua, akhirnya aku memutuskan untuk bergabung dengan lembaga yang terkenal suka ngasih tugas banyak, sangat banyak sampai-sampai banyak murid-murid yang gugur selama prosesnya.  It's okay, karna aku yakin beginilah cara yang paling cocok buat aku, dipaksa menjadi bisa.

Bulan ketiga akhirnya berakhir,
Berpisah.. pamit.. Satu persatu teman pulang silih berganti ke rumah mereka masing-masing, meninggalkan hanya sedikit dari kami yang masih butuh akan asupan-asupan nutrisi demi menggapai mimpi.
Sedih? Tentu.
Air mata?  Jelas.
Terlalu banyak kenangan indah, mungkin berkesan lebih tepatnya. Sehingga kata-kata gak akan pernah cukup untuk menggambarkan betapa.... #ahsudahlah :)

10 Mei 2016, hari pertama belajar di lembaga kedua.
Satisfied. Ini hal pertama yang aku rasain karna nutrisi-nutrisi yang aku butuhin akhirnya mulai mengalir. Mengalir dari banyak sisi, mulai dari sesi belajar di kelas dari jam 6 pagi sampai 5 sore hingga proses ngerjain tugas sampai jam 2 pagi, begitu pula dengan tingginya intensitas ngetik writing task 1 dan task 2 di hari sabtu dan minggu.

Wajar ketika minggu pertama adalah masa-masa stugle yang gak mudah. Menyesuaikan diri dengan sistem baru yang sangat contrast dengan sebelumnya. Mungkin analoginya, kalo dulu aku belajar dengan cara dilepas dan hasilnya adalah liar. Kali ini aku diikat, sangat kuat. Hingga sulit bernafas, namun dari kencangnya ikatan ini aku merasa bisa melahap asupan-asupan yang diberikan dengan baik yang mungkin akan lebih sulit aku cerna ketika aku tidak diikat seperti ini.

Kesimpulannya, memilih lembaga belajar di pare itu bukan karna halnya mencari "mana yang terbaik?". Namun mencari "mana yang cocok".
(Jadi kayak cari jodoh ini ceritanya -_-)
Karena akan percuma ketika kita memilih lembaga yang terbaik tapi sistem belajarnya gak sesuai dengan kita, para murid.
Tanya metode belajarnya,
tanya pengalaman tutor-tutornya,
lihat seperti apa media belajarnya,
dan yang paling penting : tanya komentar para alumni lembaganya.
Tanya se-detail mungkin yang kamu bisa.

Sampai di satu titik, kamu merasa bahwa lembaga inilah yang paling pas buat kamu diantara banyaknya lembaga-lembaga lain.
Karna ada yang lebih disayangkan selain uang ketika kamu salah memilih lembaga, dia adalah waktu. Waktu yang gak pernah bisa diulang dan kesempatan yang hilang untuk melakukan hal-hal baru lainnya.

Tuesday, June 7, 2016

Rantau Adventure #5: Delayed stories

Bingung mau mulai dari mana, 3 bulan.. terlalu banyak cerita luar biasa yang gak disangka2 hadir.
Mungkin judul kali ini bakalan random banget contentnya.
Tapi yang paling penting.. Alhamdulillah masih bisa sharing2 cerita rantau yang kadang absurd dari Kampung Inggris ini dan berhasil memberi makna yang memorable, sangat memorable. Walaupun mungkin cuma aku yang paham rasanya J

Okay, let’s flashback for a while. The latest post in March i told about my Rehab classmates, mereka yang masih muda2 dan sangat riang gembira hehehe.
Mereka adalah teman2 sekelasku di bulan pertama stay disini.

Bulan selanjutnya, aku masuk kelas pre IELTS dan masih stay di lembaga yang sama. Bertemu lagi dengan member2 kelas baru yang beberapa dari mereka ada yang udah aku kenal baik dan ada juga yang tau muka aja. Yup, kelas kami adalah gabungan dari member2 kelas rehab A sampai C dan ada pula member baru lembaga yang langsung masuk kelas pre IELTS. Akan aku coba ulas mereka one by one:
(agak sedih sebenernya waktu nulis ini, karna mayoritas dari mereka udah pada pulang ke hometownnya masing2 :’D)
1. Iik           
My everything. Kakak, temen banyol sampe senior galakpun iik bisa. Padahal kita seumuran haha. Iik adalah temen pertama aku di pare, huaaaaaaa kangeeen :’’’(
Waktu hari pertama aku sampe di pare dan masuk ke camp, iik adalah temen sekamar aku. Tapi besoknya aku dipindahin ke kamar yang lain karna kita ngambil program yang sama.
Iik adalah orang yang paling tau aku selama disini, mulai dari hobi makan sampe hal yang bikin aku sedihpun larinya ke kamar iik hahaha.
Iik banyak ngasih aku pelajaran. Semangatnya buat ngejar S2 dan raih mimpinya, taatnya dia sama orangtua, kesederhanaannya dan aku juga belajar sifat-sifatmu yang hitam putih. Kalo suka bilang suka, kalo nggak bilang nggak. Beberapa perbedaan yang ada diantara kita, itulah pelengkap yang bikin kita makin dekat in shaa Allah J
Iik berasal dan kuliah di Cirebon, pintar dan banyak yang naksir disini bahahhaha..
Apapun ik, yang nanti akan terjadi. Just focus on your dream. Let Allah decides everything the best for you, until the perfect time is coming.

2. Rara       
Si adik dari Jakarta ini aaaaa paling sering dibully di kelas gara2 paling muda, tapi karna rara cuek dan kadang suka nambahin jadi suka bikin suasana kelas rame dan asik, gak serius mulu.  Pencinta Batman, terlihat dari cover bindernya  yang gambar batman dan di dalemnya ada tulisan “why batman is so handsome?”. Banyak yang bangga sama rara, karna untuk remaja seumurannya yang bisa ngomong fluent dan bagus di public speaking itu luar biasa. Terlebih malah di kelas banyak yang kalah jago sama rara. Semangat kejar mimpi raaa!! Jalanmu masih panjang. Bismillahirrahmanirrahim, UNPAD Management! ^o^/

---------- dikelas pre IELTS member perempuannya cuma kita bertiga, jadi kebawah sisanya bakal laki2 absurd semua-------

3. Mr. Sigit               
Si bapak yang kerjaannya ngebully mentang2 paling tua di kelas hadeeh. Karna suka senyum2 sendiri kalo ngeledekin orang, aku sering nyuruh mr. Sigit pake helm abis mukanya ngeselin banget tapi kocak kalo lagi ngeledek zzzz. Mr. Sigit kebapak-an banget dan perhatian juga sama semuanya J  
4. Ardan                    
Si gendut. Hahahha. Berasa menemukan sosok kakak laki-laki waktu sharing2 selama perjalanan touring ber4 kemarin bareng iik dan try.
5. Panji                    
No comment lah sama manusia satu ini. Biar penduduk pare dan tempat les aja yang tau cerita absurd selama 3 bulan disini :v
6. Try                        
Handphone holic. Pencinta mie jodes dan teman sparing kalo makan banyak :D
7. Mas Al                  
Ini dia sang koki jepang. Misterious person yang baik hati :)
8. Imam                  
The former of pare. Hahaha saking lamanya disini, lebih lama dari kita semua dan sekarangpun masih stay buat belajar di lembaga lain.

Sekarang yang masih stay di pare cuma aku, panji sama imam. Ada beberapa juga yang udah ambil real test (ardan, mr. Sigit dan mas Al) daan ada juga yang move one ke toefl kayak try dan panji. Mungkin mereka lelah xD

Nah.. ada juga temen2 lain yang gabung di kelas IELTS (bulan ke-3) dan bikin kelas jadi tambah rame, ada ka Puken (satu almamater cooy ternyata anak biotek Al-azhar), Ninin (perempuan asal Lombok yang umurnya dikira lebih tua dari aslinya, bahan bullyannya Mr. Sigit ke Ninin), Mas Bagas (salah satu pemuda Palopo yang aku yakin akan punya masa depan luar biasa nanti) dan Mas Sugeng (seseorang yang punya semangat latihan listening high level).

Banyak cerita, tawa, gila, caci maki lawakan, ketegangan dan banyak hal berkesan lainnya yang kita lalui bareng2. Kalian jugalah teman2 pertama aku buat pergi jalan2 jauh dadakan hahaha. Pagi2 jam 6 lagi setor vocab, mendadak ngide jalan2 ke Bromo dan malemnya kita langsung berangkat. Luar biasa!! Aku selalu senang karna kalian ngasih banyaaaak banget pengalaman baru buat aku, sang anak rantau newbie ini. Hampir setiap hari ketemu dari pagi sampe malem, jejak dan kenangan tentang kalian akan selalu ada disini, di hati ini.

Bromo Journey






Ceritanya lagi serius kelas grammar sama ngerjain reading :v


Pasukan kelas full team :D

Kabur nyewa motor abis skoring 
Mie Jodeees!!! 
Narsis di kelas
Member Zeal Girl 1
I'll continue my stories later, maybe there will be two titles more about my new course (and new friends again of course!) and my vacations journey with my friends to several beautiful places in Malang.
Or.. another untittled stories that i never expected before, never.
Just see.

Tuesday, March 8, 2016

Rantau Adventure #4: We’re Rehab-C Class!

Bisa sebulan bareng kalian..
Senin sampe jumat belajar bareng dari pagi sampe malem, ketawa bareng..
Candaan kalian yang masih polos dan apa adanya, berhasil ngobatin betapa kangennya aku sama bencandaan bareng temen-temen SMK. Karena cuma mereka yang bisa bikin aku ketawa lepas, tanpa beban dan kalian bisa bawa itu buat aku.

Welcome to Kelas Rehab C!
Kelas paling rame dan berisik karena suka nyanyi-nyanyi mendadak dan teriak ala pemandu sorak hahaha. Beda banget sama kelas A yang serius karna mayoritas anggotanya udah pada lulus kuliah dan kelas B yang mayoritas isinya anak-anak cowo padang dan kerjaannya nge-gas kalo ngomong.
AAAA kalian semua istimewa. Seneng banget pernah dioper gara-gara tutor gak masuk dan bisa ngerasain belajar bareng di kelas kalian masing-masing, jadi bisa lebih kenal gimana ciri-ciri dan betapa uniknya kelas kalian semua.

Aku gak akan pernah lupa betapa gelinya ngeliat si Dika sama temennya anak kelas B juga  yang mendadak lari kejar-kejaran cuma gara-gara berebutan pulpen, Ari dan Ms. Zulfa yang gak berenti sodor-sodoran buku waktu nyetor tulisan di kelas Writing gara-gara si Ari ogah disuruh nambah tulisannya 3 baris lagi sama Ms. Zulfa.
Aku gak akan pernah lupa betapa dewasanya bahan becandaan anak kelas A hahahha.. aku juga gak akan lupa kenapa aku yang pendatang baru dan lagi numpang di kelas kalian itu bisa ngerasa nyaman dan gak kayak orang asing. Karna aku ngerasa kalian bisa membaur dengan semua orang dengan cara kalian yang unik, ceplas ceplos, lucu dan tentu juga apa adanya.

Tapiii..
Di postingan ini aku bakal bahas banyak tentang kelas tersayang “Kelas Rehab C”.
Ayok kita bahas tiap anggota-anggotanya, disini ada 11 orang (termasuk aku) yang punya karakter dan kelakuan beda-beda. Tapi satu hal yang pasti, semuanya aneeeeeeeeeeh!! xD
Oke kita bahas dari yang paling tua ke yang paling muda..

1.  Inay
Inay ini umurnya 24 tahun, 2 tahun lebih tua dari aku dan dia  udah lulus dari salah satu PTN Islam terkenal di Jakarta jurusan Agricultural (bener gak nulisnya? Hahaha). Ah tapi sama Inay ini gak berasa ngomong sama orang lebih tua. Manggil mah nama-nama aja “Nay nay, Inay”. Dia dari Jakarta juga sama kayak aku dan English skillnya udah lumayan dibanding temen-temen yang lain, jadi kita komit buat ngobrol pake English di kelas biar bisa sekalian latihan walaupun di kelas dibolehin ngomong pake bahasa.

Mungkin karna faktor umur yang gak begitu jauh dan sama-sama dari Jakarta juga, jadi aku paling sering ngobrol dan sharing di kelas sama Inay. Sayangnya Inay cuma sebulan gabung di Intitute yang sama kayak aku, dia niat ambil beberapa kelas speaking di Institute lain selama 1,5 bulan kedepan dan abis itu mau nantang aku buat debate english seselesainya dia belajar speaking di Institute lain. (Kenapa nay? pengen buktiin kalo bisa ngalahin aku pas ngobrol pake english? Ahahaha)

Tapi sayangnya lagi.. beberapa hari sebelum final exam di akhir bulan. Inay sakit.. demam. Dan malem sebelum besok kita exam, Inay masuk Rumah Sakit karna kena DBD. Dan aku dikabarin Ms. Via, nanti Inay bakalan langsung balik ke Jakarta kalo udah sembuh soalnya budget dia buat 1,5 bulan kedepan udah dipake buat bayar Rumah Sakit.
In shaa Allah nanti kita debat di Jakarta ya Nay! :D

Kalo misal Inay baca.. aku mau bilang.. Ayo fokus Naay! Inget umur haha. Udah waktunya serius di umurmu yang segini. Actually in the deepest of my heart, i feel sad when you do something that maybe can make your someone in Jakarta feel sad too if she knows it. Everything is a process ya naay, i know it just a matter of time and i’m really sure someday you can be mature as you have to be :D

2. Bang Nurdin
Aku biasa manggil guru pasukan anak-anak Padang ini Bang Nurdin atau Mr. Nurdin. Umurnya 20 tahun. Kalo aku liat gimana interaksi dia sama murid-muridnya itu bukan kayak guru ke murid tapi kayak sama-sama murid hahaha. Kalo ngomong sama Bang Nurdin ini sering mentok soalnya gak ada yang mau ngalah dan ngerasa sama-sama bener. Aku masih inget waktu dipasangin buat speaking sama Bang Nurdin pertama kali dan dia nyebut kata Famous itu bukan Feimes tapi apa gitu aku lupa, famos kalo gak salah. Dan ketika aku benerin dia keukeuh ngerasa bener dan ujung-ujungnya debat jadi aku skip aja soalnya males ribut haha.

Oiya Bang Nurdin ini aku julukin salah satu anggota Geng Freak bareng Ipul dan Ella. Awalnya gara-gara Bang Nurdin ini kerjaannya berantem mulu sama Ipul tiap hari. Tapi berantemnya itu kocak, keliatannya malah lucu dan jadi so sweet. Ipul tiap hari pasti jambak rambutnya Bang Nurdin, getok jidatnya juga pernah beberapa kali. Tapi ni orang dua kerjaannya nempel mulu walaupun suka berantem. Segala kata-kata vocab di kelas pagi langsung dipraktekin lah buat jadi bakan kata-kataan kalo ada yang negatif kayak freak, ancient (kuno), usefull berguna ipul tidak berguna, drainage (tempat pembuangan), dll.

Nah semenjak si Ella mulai menggila juga dan suka berantem gak jelas sama mereka berdua, sampe si Ella dikatain liar lepas dari kandang jadi aku julukin mereka satu geng gara-gara suka ngefreak bareng. Aaaaaa bakal kangen bangeet ngeliat mereka berantem, soalnya mereka ini salah satu yang suka ngasih sumbangan ngakak gede di kelas.

3. Alfi
Naaah ini dia ketua pemandu sorak kelas Rehab C!! Perempuan paling sanguine se-antero Kampung Inggris. Paling suka nyanyi-nyanyi dan mimpin buat tepok yel-yel pas kelas. Give Applause! Once more! Once more! Ahhaha :D

Alfi ini asalnya dari Tangerang tapi kalo ngomong suka logat Medan. Hadeeeh.. Dia Mahasiswi dari Universitas paling terkenal di Indonesia dan udah masuk ke semester 2 tapi sekarang dia lagi cuti gara-gara pengen pindah jurusan. Terus di minggu terakhir belajar bareng di kelas anak-anak mulai suka ngeledekin Alfi pake gaya kebiasaan ngomongnya Alfi, “Ah you.. ah you..”. Yaaa pokoknya cuma anak-anak Rehab C lah yang tau betapa kocak nada ngomongnya xD

4.  Ella
Si cantik yang tapi sayangnya suka aneh ini asalnya dari Bengkulu. Dia udah sempet kuliah sebentar tapi keluar. Cita-citanya Ella sebenernya pengen jadi Polwan tapi gara-gara pernah kecelakaan dan dijait jadi gak lolos seleksi. So, dia memutuskan buat pilih kedokteran buat bantu orangtuanya yang emang udah dokter juga.

Ella hobinya minta permen dan paling sering keilangan barang di kelas. Entah itu pulpen.. buku.. bukunya ketinggalan di Stadion. Oiya, Ella juga hobi mules kalo kelas vocab jam 5:30 pagi, hampir tiap hari dia izin ke kamar mandi di tengah-tengah kelas vocab berjalan hahhaha.

5. Via
Ini dia perempuan sanguine kedua di kelas. Via ini asalnya dari Makasar dan suaranya bagus kalo nyanyi. Cita-citanya pengen jadi designer baju atau jadi reporter di TV. Aamiin.. Nempel mulu sama Alfi soalnya mereka satu camp di Zeal Girl 2. Sedangkan aku satu-satunya member kelas yang campnya di Zeal Girl 1 jadi deket enak kalo ke kelas haha. Via suka kocak kalo kelas pronoun sama reading soalnya dia masih belom biasa buat ngomong pronounce fluently. Jadi dia suka heboh sendiri miring-miringin mulutnya biar bisa bener pengucapan kata-katanya pas kita lagi baca bareng-bareng.

6.  Ipul
Naaah ini dia jagoan begal asal Lampung! Imam alias Ipul. Sejarah awal ketemu Ipul itu awalnya aku sama Ipul masuk ke kelas B tapi di hari kedua kita berdua dipindahin ke kelas C yang sekarang. Ipul ini satu kamar sama Inay di Camp dan sering bareng juga sama Inay, walaupun belom bisa ngalahin so sweetnya Ipul sama Nurdin ahhaha. Hal kocak Ipul sama Inay itu waktu mereka sempet gonjengan berdua naik sepeda hahahhaa. 2x! Pertama pake sepeda yang ada goncengannya dibelakang jadi Ipul duduk di belakang digonceng Inay, terus aku ledekin cieeeeee pegangan awas jatooh. Eeeh beneran si Ipul meluk si Inay dari belakang terus si Inay geli gitu minta dilepas hahahha. Kedua waktu itu sempet digonceng pake sepeda fixie jadi si Ipul duduk di depan hahhaaha kocaak kalo ngebayangin lagi! xD

Oiya Ipul ini baru lulus SMA (kelahiran 97)  dan dia pernah cerita tentang begal di Lampung yang dia bilang begal di Jakarta dan daerah-daerah lain itu asalnya dari sana. Dia juga cerita pernah nyaris kena begal tapi Alhamdulillah gak kena soalnya dia langsung ngebutin motornya. Dia bilang begal di Lampung itu sadis suka langsung bacok kalo gak ngasih dan banyaaak suka ada di gang-gang sepi. Polisi Lampung aja gak berani nangkep, akhirnya berhasil ketangkep sama polisi Jakarta waktu itu kata Ipul.

Ipul itu orangnya emang suka aneh, tapi dia loyal banget. Waktu Inay dirawat, Ipul yang nemenin ampe jam 2 pagi padahal paginya ada exam vocab sama grammar. Waktu lagi belajar bareng temen-temen sekelas sebelum exam di Bali House, ada anak camp sebelah yang belom bayar abis acara farawell party Intitute kemaren malemnya. Padahal dia gak kenal tapi dilunasin, lumayan totalnya padahal.. pake segala bayar makan aku pula gak bilang zzzz -_- 

Ipul ini semangat belajarnya juga tinggi. Tinggi banget. Dia gak putus asa walaupun dia tahu kalo dia cukup ketinggalan jauh sama temen-temen lain di kelas. Tapi tau gak pul, pertama kali aku liat kamu di kelas dan gimana pemahaman kamu sama materi, cara baca kamu di reading, afalan kamu di vocab.. Itu udah beda jauh sama terakhir kita exam tadi. Kamu yang berhasil hafal 115an vocab, kamu yang dapet 2 costumer waktu jadi Travel Agent di kelas Speaking, kamu yang udah bisa word connection waktu baca reading “bad day”. Ipul kamu luar biasaaah!! Semangat kejar mimpi dan cita-citanya yaaaa :D

7. Reza
Ininih.. si diem-diem tapi pas ngomong langsung bikin ngakak. Reza sering diem di kelas kalo lagi materi, tapi pas bagian ledek-ledekan barudeh dia bekicau. Setiap kelas reading kalo disuruh latihan masing-masing buat baca satu-satu, aku selalu maranin Reza buat baca bareng-bareng. Soalnya Reza masih kocak banget baca inggrisnya, alias masih harus banyak latihan. Ada waktu itu tulisan Shampoo dibaca shampii sama dia hahahha bikin ngakak kelas. Reza ini juga kocak kalo conversation, aku diceritain sama Alfi waktu mereka lagi ujian speaking di taman Kilisuci. Si Reza bingung nyari sendalnya, terus dia bilang “Where my slipper I ?”. Gituuu suka kocaak gara-gara bahasa inggrisnya yang masih begitu. Aku sama Bang Nurdin suka ngakak kalo ngobrolin Reza terus nyoba gaya ngomong kayak dia tapi susaah ahahhaha.

Oiya Reza ini salah satu anggota anak Padang di kelas bareng 3 trio bambu (Salsa, Mita dan Shilvy). Mereka semua masih kelas 1 SMA (Pondok). Jadi aku wajar banget dengan semua perilaku mereka yang emang jadi berasa punya banyak adik disini (termasuk Inay) hahahha.

8. Shilvy
Salah satu dari tiga orang santri pasukan Padang.. namanya Shilvy dan dia bermata coklat seperti akuu. Kalo aku peratiin Shilvy termasuk jago buat ngafalin vocab bejibun dan mahami materi grammar buat anak seumuran dia. Readingnya juga bagus. Aku pernah ke tansu bareng dia naik sepeda waktu minggu kedua disini.

9. Shalsa
Shalsa ini nyaring banget kalo teriak ampun deeh. Waktu harus speaking tentang future plan, nanti Shalsa pengen bangun sekolah buat orang-orang belajar Agama Islam. Dia pernah dorong Bang Nurdin ke papan tulis sampe bunyi kenceng banget hahaha gak tau lagi ngapain padahal sama gurunya sendiri. Tapi abis itu diketawain sekelas dan mereka berdua juga malah ketawa-ketawa. Kayanya Bang Nurdin korban paling sering kena geboknya si Shalsa nih.

10. Mita
Mita ini kayaknya yang paling kalem diantara bertiga. Waktu itu Mita sempet nangis pas denger berita di Padang ada gempa dan potensi Tsunami. Soalnya keluarganya ada disana.. beda sama anak-anak Padang yang lain yang ternyata kampungnya bukan asli di Padang. Tapi Alhamdulillah semua keluarganya sehat. Oiya paling banyak sharing tentang cerita pribadi masing-masing itu sama Mita.. dia suka cerita tentang keluarganya.. aku juga. Bener-bener berasa jadi kakak seriusan, bawaannya motivasi mereka mulu kalo lagi pada curhat hehhehe.
Foto bareng korban yang mukanya dikopiin sama Mr, Farhan
Atas (ki-ka): Shilvy, Alvi, Ipul, Via, Bang Nurdin, Aku
Bawah (ki-ka): Reza, Ella, Shalsa, Inay
Korban yang gak dapet costumer di kelas Speaking (Travel Agent)
Sarapan bareng abis kelas vocab
Tukan nempel mulu berdua
After Writing Exam @Zeal Boy 2
Oiya Ini Mr, Papank (yang megang papan), tutor kita di kelas Writing dan Grammar. Salah satu tutor favorite aku :D
Kelas speaking di Stadion bareng anak kelas B
Depan (ki-ka): Via, Ella, Alfi, Shilvy, Shalsa
Belakang (ki-ka): Reza, Andre, baju biru, Ayub, Ms. Zulfa, Ari, Tegar, Aku, Juwita, Bang Nurdin

Di minggu terakhir sekelas bareng mereka, aku sempet iseng bagiin kuesioner buat cari tau gimana pendapat mereka tentang aku. Tapi belom semuanya nyetor niiih.. masih ditagih. Hasilnya emang bener, usia dan karakter gak bisa boong. Aku dianggep terlalu serius sama mereka hahaha. Namanya juga minoritas masuk ke kelompok mayoritas yang diusia segini mereka masih seneng-senengnya main dan belom biasa buat duduk diem berjam-jam serius belajar.  Aaa tapi aku seneeng bisa sekelas sama kalian, jadi berasa muda lagi hahaha ((cie udah tua ya dit?))






Semangat kejar mimpi kalian yaa teman-teman! Semua pasti mungkin kalo kalian mau coba dan usaha. Apapun latar belakang dan kemampuan kalian, apapun.. gak pantes buat jadi penghalang betapa mulianya cita-cita kalian. Kalian beruntuuuung banget, diusia yang masih muda ini.. udah dapet pengalaman yang mungkin remaja lain gak bisa dapetin. Termasuk aku dulu ketika seusia kalian. Jadi, semua bisa dan mungkin kalo kamu pikir kamu pasti bisa dan yakin buat ngejar mimpi itu! :D

Wednesday, March 2, 2016

Rantau Adventure #3: Learn from Mistake

Kesalahan akan membuatmu belajar. You have to be proud when you do some mistakes because you’ll get a new thing from that mistake, new experience for you to learn and you can share it with everyone. So, the other people don’t have to do the same thing.

I wanna tell you about my mistakes when i stay in Pare (Kampung Inggris), actually it’s just a bad things which combine with my less experiences to survive.

((ganti pake Bahasa biar lebih enak))

#1 Kesalahan Pertama: Milih sepeda pasaran
Akibatnya  adalah.. sepeda kemalingan di minggu pertama. Semakin pasaran warna dan jenis sepeda, maka akan semakin besar kemungkinan buat dimaling. Karna cuma nomor kecil di belakang sepeda dan kunci sepeda yang bisa ngebedain sepeda kamu sama sepeda orang lain.

Yup, di camp ada 3 orang yang sepedanya sama kayak aku. Sepeda udah dikunci di dalem gerbang di hari Jum’at dan dia lenyap di Sabtu paginya. Sempet ngira sepedanya dipinjem karna mungkin kuncinya sama atau sepedanya ketuker, yaa tetep coba positif thinking dan berusaha buat nyari ke camp tetangga siapa tau ada. Tapi ternyata emang ilang beneran. Alhasil aku harus bayar ganti rugi.. Alhamdulillah gak nyampe lebih dari 500 ribu. Ya cukup bikin duit bulan pertama jadi ngepas aja gak sampe kekurangan.

Akhirnya seminggu setelahnya, aku sewa sepeda lagi di tempat lain dengan harga yang lebih murah, warna anti mainstream dan kondisi yang lebih bagus :)

Aku sempet mikir, ya ini emang yang terbaik dan pasti ada sesuatu hal baik tersembunyi dari kejadian ini. Oiya, kejadian ilangnya sepeda ini terjadi 1 minggu sebelum aku gowes ke Gumul dari Camp. Jujur, aku kurang yakin dengan si sepeda biru (sepeda pertama) buat aku pake gowes jauh gitu ke gumul  karna kondisi sepedanya gak maksimal menurut aku.  Dan akhirnya aku pake sepeda sewaan baru buat gowes ke Gumul dan Alhamdulillah sepedanya lebih nyaman dan lebih enteng buat digowes jauh ke Gumul.

Betewe, sepeda pasaran di Kampung Inggris itu mereknya Jienyang dan warnanya pink, ungu dan biru tua. Jadi usahakan buat menghindari 3 warna ini.

#2 Kesalahan Kedua: Terlalu Polos
Nah.. mencoba memaklumi diri sendiri yang masih kurang pengalaman disini khususnya tentang transportasi umum. Abis ini aku gabakal mau iya-iya aja, pertahankan pendirianmu!

Jadi waktu kemarin balik ke Jakarta, aku naik angkot dari depan camp (Jln. Anggrek) buat ke Stasiun Kediri. Nanya sama ibu2 jualan Pentol, ongkosnya 25 ribu buat ke Stasiun. Nah akhirnya ada angkot dan aku tanya dulu ongkosnya berapa buat ke Stasiun. Kesalahan pertama terjadi, aku nanya harga bukan nembak harga. Harusnya aku bilang 20 kan pak ke stasiun, bukan “berapa pak ke stasiun ?”. Jelas kena lah langsung. Dijawab “Stasiun kan? 30 neng”. Dan tentu aku tawar, tapi gak dikasih. Yaudahlah aku pikir juga cuma beda 5 ribu. Akhirnya aku naik dan duduk di depan.

Sempet ngobrol2 lah dan kesalahan kedua terjadi: Jangan ngaku dari Jakarta! Atau kota2 besar lainnya yang bikin kamu keliatan bisa ditipu dan dikasih harga mahal. Obrolan berlanjut dan si bapak nawain buat dianter sampe stasiun, terus aku bilang “lah kan saya emang sampe stasiun pak”. Si bapak bilang “sampe stadion brawijaya mba 30, bukan stasiun. Kalo stasiun 40”. Tuh mulai kampret deh.

Sebelumnya aku sempet baca kalo dari stasiun kediri ke pare kita harus naik becak dulu ke kantor pos. Nah yauwes aku memutuskan buat ke kantor pos aja dan aku coba liat di google maps jarak kantor pos sama stasiun, oh ternyata deket. Tapi kantor pos lebih jauh daripada stasiun kalo dari Pare. Langsung aku tanya ke bapaknya dan terjadilah percakapan begini:

“Kalo ke kantor pos berapa pak?”.
 “25 mba”.
 “Bukannya 20 pak?”.
“Iya boleh 20”.
“Oh yaudah pak saya ke kantor pos aja”.
(KENA DEH XD)

Sepanjang jalan aku pantau terus lewat google maps soalnya aku pengen turun di perempatan jalan deket stasiun dan tinggal tinggal jalan kaki dari sana. Tapi ternyata si bapak malah belok ke jalan yang pengen aku turun dan berentiin aku di stasiun. Padahal aku udah bilang minta turun di perempatan. Yaudah aku bayar 20 sesuai deal awal, tapi si bapak minta 30 dan beralasan udah dianterin sampe stasiun. Ya aku bilang “kan saya minta anter kantor pos pak, 20 ribu. Saya tau kok pak kantor pos lebih jauh”. “Tapi saya motong jalan blablabla daripada mba keujanan”. (kondisi mulai gerimis).

Dan aku tau itu cuma ngeles2an doang. Jadi aku coba cari jalan tengah dan nambah 5 ribu aja tapi berhubung aku cuma punya selembar 10 ribu, selembar 2 ribu, selembar gocapanan dan resenya si bapak aku tanya punya 5 ribu dia gak mau ngasih (padahal tadi ada duit2 receh ongkos penumpang sebelumnya). Yauwes karna sama2 gak mau ngalah aku kasih selembar 2 ribu sama 500an 3 biji sambil bilang maaf ya pak saya gak ada 5 ribuan. END.

Itu baru berangkat ke stasiun. Naah kejadian serupa terjadi juga waktu aku balik dari Jakarta, waktu mau naik becak dari stasiun buat ke camp.

Waktu keluar stasiun, di pintu keluar udah banyak tukang becak yang nawarin buat “Pare neng Pare, Kampung Inggris”. Nah niatan aku awalnya pengen kedepan dulu buat ambil becak diluar dan minta anter ke kantor pos.  Tapi ada satu bapak becak yang ngikutin aku dan nanya-nanya mau ke Pare kan, akhirnya aku tanya harga dan dijawab 20 neng. Aku jawab sambil senyum-senyum “nggak ah pak, orang 10”. Karna aku tau harga aslinya 10 ribu.  Terus aku minta 10 ribu gak dikasih, yaudah. Dia nembak nanya “Dari Jakarta ya neng?” Aku jawab “Iya pak”. Kemudian si bapak nurunin harga jadi 15 dan aku ambil aja karna males ribet dan kasian -_-

Waktu becak mulai jalan aku langsung bilang “Ke kantor pos ya pak”. Dijawab “Jangan ke kantor pos mba gak ada angkot dari sana, saya potongin jalan”. Oooh okee.. entah mindset waktu itu positif aja sama si bapak dan akhirnya aku tanya-tanya si bapak becak.

“Udah dari jam berapa pak di stasiun ?”.
“Waah saya mah udah dari jam 1 pagi neng nungguin yang dari Surabaya blablabla (ngejelasin jam-jam datengnya kereta dari tiap daerah) dan ujung-nya dia bilang
“Tapi saya paling seneng nyari penumpang dari Jakarta sama Bandung neng”.
“Hahaha kenapa pak emangnya Jakarta sama Bandung ?”
“Hehehhe.. (diam beberapa detik) soalnya bisa dikasih harga lebih hehhehe”.
“Oooh gitu pak hahaha” sambil mikir wah kena dong nih berarti -_-

Dan ternyata si bapak nurunin aku di tiga angkot yang lagi ngetem dengan isi keriwehan di angkot paling depan, karna itu yang diisi duluan sama orang lain kayak aku.

Waktu aku turun dan mau bayar, tas aku langsung mau diangkut sama supir angkotnya dan aku langsung refleks “wes wes pak tardulu pak woles”. Terus si bapaknya nanya “apa neng?” sambil ngelepas tas aku (dia gak ngerti artinya woles pasti -_-). Disini aku tau aku masuk jelabakan betmen, si bapak becak udah kerjasama sama si supir angot buat nyari orang dong-dong biar bisa dikasih harga mahal. Kena lagi  Z banget -_-

Yauwes karna udah disitu ya aku tanya berapa ongkosnya dan dijawab 30. Z lagi nih aturan kan 20 paling mahal kalo bawa tas gede. Lah sedangkan aku cuma bawa ransel doang, gak nyampe naro koper segede gaban di atas mobil. Aku bilang bukannya 20 pak? 30 neng dianter sampe campnya. Terus disamber sama bapak-bapak satunya.

“Campnya emang dimana neng?”
Aku jawab aja “Brawijaya” jalan utama di Kampung Inggris yang paling rame dan mayoritas lembaga ada disana.
Terus dijawab “Waah itumah jauh neng”.
Langsung aku tatap si bapak gaje itu dengan sinis sambil bilang “Jauh apanya sih pak? Orang semuanya disitu. Saya udah 3 minggu pak disini.”
Terus cuma dijawab “hahahha” sama si bapak gaje.
Anjaaas bawaannya pengen muay thai orang kayak gini -_-

Terus si bapak angkot langsung nembak “Mau apa nggak 30, kalo nggak gausah naik” dengan nada rada bentak sambil natap muka. Asem malah dia yang galak dan gatau kenapa waktu itu rada ceming gara-gara mukanya serem. Jadi cuma bisa jawab “30 pak?”. Dijawab “Iya kalo gak mau naik yang lain”. Aku jawab “yaudah”.

Berhub ngejar masuk kelas jam 8:30 yaudah.. biarin.. daripada nunggu angkot lain penuh lagi. Yang penting besok gak bakal boleh kena jebakan betmen lagi. Harus naik becak dari bapak-bapak  yang standby di depan stasiun biar gak kena oknum-oknum gini dan minta anter ke kantor pos.

Campur aduklah seperti biasa hati ini, kesel kena tipu tapi tetep seneng juga dapet pengalaman baru. Soalnya ini pertama kali jatohnya buat backpaker sendirian eeh kena tepu :v

..............................................................
update pulang dari pare :

Masalah dan keresahan akan Transportasi di pare terpecahkan!
Alhamdulillah dapet nomor bapak angkot pare yang paling murah, 15 ribu dari pare ke stasiun! Dijemput di lembaga pula. Beliau bernama pak Adi (085648749118).
Semoga pak Adi selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah Swt.
Seneng banget rejeki ketemu pak adi yang gak kayak bapak2 angkot lain huaaaaa D':